JENIS-JENIS ORGANISASI BERDASARKAN KOMERSIAL DAN SOSIAL 2

JENIS-JENIS ORGANISASI BERDASARKAN KOMERSIAL DAN SOSIAL

JENIS ORGANISASI BERDASARKAN TUJUANNYA

Pada post sebelumnya, telah disebutkan bahwa Organisasi memiliki suatu tujuan dan identitas tersendiri yang mencerminkan dalam bidang apa suatu organisasi tersebut berjalan, dan juga mencerminkan tujuan dari organisasi itu sendiri. Pada ulasan kali ini, akan dibahas mengenai macam-macam organisasi yang ada dilihat dari tujuan organisasi itu sendiri, antara lain yaitu organisasi niaga, organisasi sosial, serta organisasi regional & internasional.


A.    ORGANISASI KOMERSIAL
Organisasi Komersial :Organisasi yang berkembang di dunia ini sudah sangat berkembang pesat, dari tahun ketahun banyak terlahir organisasi-organisasi baru dan tidak pandang usia dari remaja sampai usia lanjut dari organisasi itu sendiri pun bnyak sekali tujuan-tujuan dari pembuatan organisai itu entah untuk mencari keuntungan (komersil) ataupun untuk social. Tetapi banyak diantara mereka yang merupakan pendiri dari organisasi itu hanya mengetahui tujuan nya saja tanpa mengerahui ciri-ciri organisasi itu dan teori dari organisasi.Terhubung dengan itu makalah ini dibuat untuk pembaca agar dapat mengenal lebih dari pengertian organisasi serta masyarakat juga dapat membuat organisasi itu sendiri dan dapat mengelola nya dengan baik. Inti organisasi belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi


Organisasi Niaga (Komersial)
Organisasi dibentuk dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.  organisasi niaga dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran organisasi tersebut beserta orang-orang yang terlibat di dalamnya. Pemilik dan operator dari sebuah organisasi niagamendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua organisasi niaga mengejar keuntungan seperti ini, misalnya organisasi niaga koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

B.    ORGANISASI SOSIAL
Pengertian organisasi sosial menurut Amitai Etzioni[1]organisasi adalah unit sosial (pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Etzioni menjelaskan umumnya organisasi ditandai ciri sebagai berikut : (1) pembagian kerja, kekuasaan, dan tanggung jawab komunikasil; (2) ada satu atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi mengawasi usaha-usaha organisasi serta mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan; (3) ada pergantian tenaga (kaderisasi) bila ada individu yang tak mampu menjalankan tugas-tugas organisasi.
Pengertian lainnya : organisasi adalah suatu sistem sosial yang bersifat langgeng, formal, memiliki identitas kolektif yang tegas, daftar anggotanya terinci, dan mempunyai sifat hirarkis.
Gagasan penting kedua dalam organisasi adalah adanya tujuan atau maksud melakukan koordinasi. Selanjutnya, proses pelaksanaan tugas dapat berjalan efektif bila dilakukan terpadu/ terintegrasi yang dilaksa-nakan oleh anggota-anggotanya.

Jenis – jenis Organisasi Sosial

a.Organisasi Normatif
Adalah pihak elite menjalankan organisasi/ mengawasi anggota lebih dominan menggunakan kekuasaan normatif (persuasif). Bentuk partisipasi anggota adalah dengan komitmen moral.

b. Organisasi Utilitarian
Adalah pihak elite mengawasi anggota dominan menggunakan kekuasaan utilitarian. Partisipasi anggota berdasarkan komitmen perhitungan yaitu pemikiran hubungan bisnis, sangat perhitungkan untung rugi.

c. Organisasi Koersi
Adalah pihak elite menggunakan kekuasaan koersi dalam mengawasi anggotanya. Koersi adalah segala jenis paksaan, ancaman, dan intimidasi yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial  yang dibentuk olehmasyarakat,  baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadanhukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang  tidak dapat mereka capai sendiri.
Ada dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan ”lembaga  kemasyarakatan”.   Antropolog mengislahkan  “social intitution” (penekanan sistem nilainya) Sosiolog mengistilahkan lembaga kemasyarakatan atau  lembaga sosial (menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan yang abstrak). Awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan ,  kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial. Lembaga sosial merupakan tata cara yg telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas, sehingga berwujud kongkrit.

Bentuk Bentuk Kerjasama

Joint Venture :
Adalah bergabungnya suatu perusahaan dengan perusahaan lain untuk menjalankan aktivasi ekonomi bersama. Pihak pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan pemilikan dan kemudian saham dalam penerimaan biaya dan control perusahaan.

Holding :
Perusahaan induk atau Holding Company adalah perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan. Melalui pengelompokan perusahaan kedalam induk perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan atau menciptakan nilai pasar perusahaan (market value creation).

Kartel :
Sering terbentuk oleh para peserta tender yang bertujuan untuk memanipulasi pemenang tender, yang menguntungkan salah satu anggota kartel tersebut. Praktik yang juga digolongkan sebagai korupsi ini dapat dilakukan dengan atau tanpa adanya keterlibatan pejabat Negara didalamnya. Sementara kolusi biasanya merupakan bentuk kesepakatan dari peserta tender untuk menetapkan giliran pemenang tender atau kesepakatan pembayaran kompensasi kepada pihak yang kalah tender karena memasukkan penawaran yang lebih tinggi.

Trust :
Trust atau kepercayaan adalah suatu kepercayaan dari atasan untuk bawahan atau sebaliknya. Hubungan tersebut merupakan hal yang sangat penting agar kerjasama dapat tercipta dengan efektif. Bentuk trust yang muncul sangat jelas terjasi ketika atasan dan bawahan saling mengenal Knowledge Based Trust atau pengetahuan berdasarkan kepercayaan, namun baik di awal hubungan mereka ketika mereka masih menjadi stranger atau orang asing.

Konflik dalam Organisasi

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatuinteraksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

Penanganan Konflik :
Metode yang sering digunakan untuk menangani konflik adalah pertama dengan mengurangi konflik; kedua dengan menyelesaikan konflik. Untuk metode pengurangan konflik salah satu cara yang sering efektif adalah dengan mendinginkan persoalan terlebih dahulu (cooling thing down). Meskipun demikian cara semacam ini sebenarnya belum menyentuh persoalan yang sebenarnya. Cara lain adalah dengan membuat “musuh bersama”, sehingga para anggota di dalam kelompok tersebut bersatu untuk menghadapi “musuh” tersebut. Cara semacam ini sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian para anggota kelompok yang sedang mengalami konflik.
Cara kedua dengan metode penyelesaian konflik. Cara yang ditempuh adalah dengan mendominasi atau menekan, berkompromi dan penyelesaian masalah secara integratif.

A. Dominasi (Penekanan)
Dominasi dan penekanan mempunyai persamaan makna, yaitu keduanya menekan konflik, dan bukan memecahkannya, dengan memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan situasi yang menang dan yang kalah. Pihak yang kalah biasanya terpaksa memberikan jalan kepada yang lebih tinggi kekuasaannya, menjadi kecewa dan dendam. Penekanan dan dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan keputusan dengan suara terbanyak (voting).

B. Kompromi
Melalui kompromi mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang di tengah dari dua pihak yang berkonflik ( win-win solution ). Cara ini lebih memperkecil kemungkinan untuk munculnya permusuhan yang terpendam dari dua belah pihak yang berkonflik, karena tidak ada yang merasa menang maupun kalah. Meskipun demikian, dipandang dari pertimbangan organisasi pemecahan ini bukanlah cara yang terbaik, karena tidak membuat penyelesaian yang terbaik pula bagi organisasi, hanya untuk menyenangkan kedua belah pihak yang saling bertentangan atau berkonflik.

C. Penyelesaian Secara Integratife

Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan masalah (problem solving). Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya,dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi. Meskipun hal ini merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya sering sulit tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang sunguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.

TINGKATAN ORGANISASI MENURUT TERITORIAL (DAERAH KERJA)

Organisasi dapat dibedakan dalam empat tingkatan ditinjau dari daerah kerjanya, yaitu:
1.      Organisasi Tingkat Internasional
Seperti: PBB, OPEC, ASEAN, dll.
2.      Organisasi Tingkat Nasional
Seperti: PSSI, NU, Golkar, PPP, PDI, dll
3.      Organisasi Tingkat Daerah
Seperti: Persebaya, Persipura, dll
4.      Organisasi Setempat
Seperti: sekolah, arisan, karang taruna, dll.

Kalau ditinjau dari tujuan organisasi tersebut maka dapatlah dibedakan dalam empat macam, yaitu:
1.      Organisasi Bertujuan Sosial
Seperti: perkumpulan kematian, mengurusi anak yatim, dll.
2.      Organisasi Bertujuan Ekonomi
Seperti: koperasi usaha dagang, dll.
3.      Organisasi Bertujuan Politik
Seperti: PPP, Golkar, PDI, dll
4.      Organisasi Bertujuan Pendidikan dan  Kebudayaan
Seperti: OSIS, HMI, PMII, dll.

A.  Organisasi Sekolah
Organisasi sekolah yang disebut Organisasi Siswa Intra Sekolah adalah organisasi yang dibentuk oleh para pelajar sebagai siswa dari sekolah tersebut dimana kegiatan organisasi itu berlangsung terutama di luar jam-jam sekolah dan dalam lingkungan sekolah itu sendiri. Tetapi berbeda halnya dengan organisasi yang ada di pesantren-pesantren dimana siswa berada di komplek sekolah selama 24 jam sehari seperti Organisasi Siswa Darul Ulum dan di pondok pesantren lainnya.
Pada umumnya organisasi yang ada di pesantren menitikberatkan tujuannya terhadap disiplin dalam pendidikan, bukan semata-mata pengajaran di dalam organisasi siswa intra sekolah dengan tidak membedakan pandangan agama, bangsa, keturunan, kaya atau miskin, semua menjadi anggota organisasi. Mereka mempunyai kedudukan yang sama, mempunyai hak yang sama selaku siswa dan selau anggota dari organisasi sekolah tersebut.
Di samping hal-hal yang dipunyai oleh anggota, maka para anggota organisasi sekolah itu terikat pula dengan kewajiban-kewajiban sebagai anggota organisasi itu. Dan setiap anggota wajib menjaga nama baik organisasi itu. Wajib membayar iuran pada waktu-waktu yang telah ditentukan, wajib menghadiri perkumpulan yang diadakan oleh organisasi itu serta wajib membantu kelancaran kerja, dll.

B.  Organisasi Luar Sekolah
Organisasi luar sekolah disebut juga Organisasi Extra Sekolah yaitu organisasi yang dibentuk oleh beberapa pelajar atau pemuda yang sifatnya mempunyai kepentingan pribadi sendiri seperti sepakbola bagi yang gemar main sepak bola saja, juga pramuka, karate, renang, dll.
Keutungan masuk sebagai anggota organisasi extra ini adalah mendapatkan tambahan pengetahuan dan pengalaman yang tidak dapat dijumpai di bangku sekolah, di samping itu secara tidak langsung memperluas pergaulan, dan dengan pergaulan itu akan mempengaruhi apa yang belum diketahui.

C.  Organisasi Kelas
Kelas sebagai tempat belajar bersama-sama adalah juga merupakan sebuah organisasi, yaitu organisasi anak-anak dalam kelas itu yang sama-sama mempunyai kepentingan bersama, kehendak bersama, cita-cita bersama yaitu menuntut ilmu pengetahuan dengan cara yang tertentu dan tertib. Suatu kelas yang teratur dan tertib menunjukkan adanya organisasi kelas yang baik. Kalau organisasi itu baik, maka keadaan atau suasana kelasnya pun baik dan akhirnya tujuan dari organisasi kelas itu dapat tercapai dengan mudah dan baik.
Ketua kelas selaku pimpinan dalam organisasi kelas itu haruslah berusaha agar kelasnya selalu dalam keadaan tertib. Ketua kelas bersama-sama wali kelasnya dalam hal ini berfungsi sebagai pengurus dalam organisasi kelas itu.
Pimpinan dalam kelas biasanya ditunjuk atas dasar pemilihan atau pemungutan suara. Seorang ketua kelas hendaknya mempunyai sifat kepemimpinan yang baik sebagai seorang pemimpin yang diidam-idamkan.
Dia harus pandai bergaul dengan anggota dalam kelas itu. Berkat sifat-sifat kepemimpinan  yang ada dalam dirinya dan kepribadiannya yang patut ditiru dia dapat bertindak sedemikian rupa, sehingga anggota dalam kelas itu mudah dan suka menurutinya.
Demi ketertiban kelas seorang ketua kelas yang cakap bijaksana memperingati anggota yang berbuat salah dengan cara yang halus tapi tegas. Suatu organisasi kelas akan memperoleh seorang ketua kelas cakap dan berhasil menjalankan fungsinya jika ia bekerjasama dengann anggota kelas itu dengan baik, meskipun cakap tapi jika anggota dari kelas itu tidak memberikan kesempatan  atau bantuan kepadanya, serta tidak memberikan kepercayaan yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya maka ia pun akan gagal pula.
Menjadi ketua kelas hendaknya selalu mengetahui serta mengikuti semua kegiatan dan kepentingan kelasnya, selain itu ketua kelas mewakilli organisasi keluar, yang dalam persoalan ini ia harus bertindak dengan hati-hati dan bijaksana untuk menjaga baik kelasnya.


JENIS - JENIS ORGANISASI

Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
 1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.
(1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang,       semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.
(2) bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang     terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.

2. Berdasarkan sifat hubungan personal
(1) organisasi formal adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti : organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum
(2) organisasi informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi, antara lain kesamaan minat atau hobby.

3. Berdasarkan tujuan
Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu :
(1) organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau ‘profit oriented’
(2) organisasi sosial atau ‘non profit oriented ‘.

4. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu ;
(1) organisasi pendidikan
 (2) organisasi kesehatan
 (3) organisasi pertanian, dan lain lain.

5. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :
(1) Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan
 (2) Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik
3) Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja
(4) Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.


Mungkin setiap pengusaha ataupun perusahan mempunyai organisasi. Organisasi ini sendiri sangat penting bagi pemilik perusahaan yang di antara lain meliputi:

 Organisasi Berdasarkan Tujuannya

1.     Profit Oriented Organization
Tujuan organisasi jenis ini adalah untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Manfaat yang di dapat dari suatu perusahaan yang menganut jenis organisasi ini hanya untuk faktor internal. Artinya, hanya orang-orang yang bekerja sama dengan perusahaan tersebut yang akan memperoleh manfaatnya.

2. Non Profit Oriented Organization (Organisasi Sosial)
Tujuan organisasi jenis ini tidak untuk mencari keuntungan. Tujuan utama dari organisasi jenis ini adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. dalam hal ini, masyarakatlah yang memperoleh manfaatnya. Organisasi sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat. Terbentuknya organisasi sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan, kemudian timbul aturan-aturan.

A. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Ciri-ciri:
 Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
 Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
 Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
 Target-target jelas dan pasti
 Pengawasan ketat
 Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi
Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :
1.     Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
2.     Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
3.     Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
4.     Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
5.     Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
6.     Pembidangan tugas menjadi jelas
Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
1.     Pekerjaan seringkali sangat membosankan
2.     Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
3.     Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan

B. ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Ciri-ciri:
 Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
 Terdapat spesialisasi yang maksimal
 Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja
Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
1.     Solodaritas tinggi
2.     Disiplin tinggi
3.     Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
4.     Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Sedangkan keburukannya adalah :
1.     Kurang fleksibel dan tour of duty
2.     Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
3.     Spesiaisasi memberikan kejenuhan

1 komentar:

About Me...

Foto saya
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Sistem Informasi , gunadarma , peroid S1 , since 2012. and many more educatoin.