SAHABAT TERBAIKKU
Puisi Frizka Tirana
Sahabat ...
di saat kita nikmati kebersamaan banyak hal yang terlewat kan begitu saja
keceriaan, canda dan tawa semuanya mengalir begitu saja
waktu yang tersisah seolah tak mampu menampung nya dan waktu yang sangatlah singkat membuat ku teringat kepada mu sahabat ..
Semua kenangan - kenangan itu tak terasa ,pergi meninggalkan segala kegembiraan
serta canda dan tawa mu satu persatu hilang sekejap mata
ada beribu senyum saat terlintas memory yang dulu kala
Sahabat ...
semua yang pernah kita jalani hari demi hari , waktu demi waktu telah kita lalui semuanya.
Banyak hal yg pernah terjadi karena itulah jalan hidup yang kita miliki
kadang benci, kesal ,dan kecewa serta rasa senang dan sayang
sungguh luar biasa , apa yang telah kita lalui bersama ..
Ya Tuhan ...
jagalah dan lindungilah
sahabat-sahabat ku
karena mereka adalah sahabat terbaiku selamanya
# MY BEST FRIEND FOREVER
------------------- RESENSI PUISI -------------------------
KESIMPULAN :
Puisi Frizka Tirana
Sahabat ...
di saat kita nikmati kebersamaan banyak hal yang terlewat kan begitu saja
keceriaan, canda dan tawa semuanya mengalir begitu saja
waktu yang tersisah seolah tak mampu menampung nya dan waktu yang sangatlah singkat membuat ku teringat kepada mu sahabat ..
Semua kenangan - kenangan itu tak terasa ,pergi meninggalkan segala kegembiraan
serta canda dan tawa mu satu persatu hilang sekejap mata
ada beribu senyum saat terlintas memory yang dulu kala
Sahabat ...
semua yang pernah kita jalani hari demi hari , waktu demi waktu telah kita lalui semuanya.
Banyak hal yg pernah terjadi karena itulah jalan hidup yang kita miliki
kadang benci, kesal ,dan kecewa serta rasa senang dan sayang
sungguh luar biasa , apa yang telah kita lalui bersama ..
Ya Tuhan ...
jagalah dan lindungilah
sahabat-sahabat ku
karena mereka adalah sahabat terbaiku selamanya
# MY BEST FRIEND FOREVER
------------------- RESENSI PUISI -------------------------
Sumber: : http://www.lokerseni.web.id/2011/06/kumpulan-puisi-tentang-persahabatan.html#ixzz2Q3opcLrI
Judul puisi : SAHABAT TERBAIK KU
Peresensi: NAUFAL SYAWAL
Penulis: FRIZKA TIRANA
Tebal: 1 halaman
Judul puisi : SAHABAT TERBAIK KU
Peresensi: NAUFAL SYAWAL
Penulis: FRIZKA TIRANA
Tebal: 1 halaman
KESIMPULAN :
Sahabat yang terbaik adalah sahabat yang bisa mengerti
tentang perasaan kita yang kita rasakan sekarang ini, dan sampai selamanya kita
hidup.
Sahabat ialah bagian dari
kehidupan kita sehari-hari, sahabat adalah seoarang teman terbaik dalam hidup
kita, kenangan yang kita lalui bersama sahabat ialah kenangan yang sangat indah
dalam sepanjang hidup kita. Apabia kita tidak mempunyai sahabat, hidup ini
terasa sangat hampa, kelam dan kelabu. Sahabat begitu sangat penting bagi kita,
kita tertawa bersama, senang bersama , bahagia bersama dan semuanya yang kita
rasakan bersama sahabat adalah suatu hal yang tidak bisa kita lupakan. Dan
sangat lah susah mencari sahabat yang jujur, baik dan segalanya. Maka dari
itulah jangan pernah kita menyia nyiakan sahabat kita yang telah bermain sangat
lama dan mempunyai peran penting buat kita.
=========================================================
Prosa lama
DONGENG: Sang Kancil
dengan Buaya
Pada zaman dahulu
Sang Kancil merupakan binatang yang paling cerdik di dalam hutan. Banyak
binatang di dalam hutan datang kepadanya untuk meminta pertolongan apabila
mereka menghadapi masalah. Walaupun ia menjadi tempat tumpuan binatang-binatang
di dalam hutan, tetapi ia tidak menunjukkan sikap yang sombong malah bersedia
membantu kapan saja.
Suatu
hari Sang Kancil berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Karena
makanan di sekitar kawasan kediamannya telah berkurang, Sang Kancil pergi untuk
mencari di luar kawasan kediamannya. Cuaca pada hari itu, sangat panas dan
terlalu lama berjalan, menyebabkan Sang Kancil kehausan. Lalu, ia berusaha
mencari sungai terdekat. Setelah mengelilingi hutan akhirnya Kancil aliran
sungai yang sangat jernih airnya. Tanpa membuang waktu, Sang Kancil minum
sepuas-puasnya. Dinginnya air sungai itu menghilangkan rasa dahaga Sang Kancil.
Kancil terus
berjalan menyusuri tebing sungai. Apabila terasa capai, ia beristirahat
sebentar di bawah pohon beringin yang sangat rindang. Kancil berkata di dalam
hatinya “Aku mesti bersabar jika ingin mendapat makanan yang lezat-lezat.” Setelah
rasa capainya hilang, Sang Kancil kembali menyusuri tebing sungai tersebut
sambil memakan dedaunan kegemarannya yang terdapat di sekitarnya. Ketika tiba
di satu kawasan yang agak lapang, Sang Kancil memandang kebun buah-buahan yang
sedang masak ranum di seberang sungai. “Alangkah enaknya jika aku dapat
menyeberangi sungai ini dan dapat menikmati buah-buahan tersebut,” pikir Sang
Kancil.
Sang
Kancil terus berpikir mencari akal bagaimana cara menyeberangi sungai yang
sangat dalam dan deras arusnya itu. Tiba-tiba Sang Kacil memandang Sang Buaya
yang sedang asyik berjemur di tebing sungai. Sudah menjadi kebiasaan buaya,
apabila hari panas buaya suka berjemur untuk mendapat cahaya matahari.Tanpa
berlengah-lengah lagi kancil menghampiri buaya yang sedang berjemur lalu
berkata,” Hai sahabatku Sang Buaya, apa kabarmu hari ini?” Buaya yang sedang
asyik menikmati cahaya matahari membuka mata dan didapati Sang Kancil yang
menegurnya. “Kabar baik sahabatku, Sang Kancil.” Sambung buaya lagi,
“Apakah yang menyebabkan kamu datang ke mari?”
“Aku
membawa kabar gembira untukmu,” jawab Sang Kancil. Mendengar kata-kata Sang
Kancil, Sang Buaya tidak sabar lagi ingin mendengar khabar yang dibawa oleh
Sang Kancil, lalu berkata, “Ceritakan kepadaku apakah yang hendak engkau sampaikan?”
Kancil
berkata, “Aku diperintahkan oleh Raja Sulaiman supaya menghitung jumlah buaya
yang terdapat di dalam sungai ini karena Raja Sulaiman ingin memberi hadiah
kepada kamu semua.” Mendengar nama Raja Sulaiman saja sudah menakuti semua
binatang karena Nabi Sulaiman telah diberi kebesaran oleh Allah untuk
memerintah semua makhluk di muka bumi ini. “Baiklah, kamu tunggu di sini, aku
akan turun ke dasar sungai untuk memanggil semua kawanku,” kata Sang Buaya.
Sementara itu, Sang Kancil sudah berangan-angan untuk menikmati buah-buahan.
Tidak lama kemudian, semua buaya yang berada di dasar sungai berkumpul di
tebing sungai. Sang Kancil berkata “Hai buaya sekalian, aku telah diperintahkan
oleh Nabi Saulaiman supaya menghitung jumlah kamu semua karena Nabi Sulaiman
akan memberi hadiah yang istimewa pada hari ini.” Kata kancil lagi,
“Berbarislah kamu merentasi sungai mulai dari tebing sebelah sini sampai ke
tebing sebelah sana.”
Karena
perintah tersebut datangnya dari Nabi Sulaiman, semua buaya segera berbaris
tanpa membantah. Kata Buaya, “Sekarang hitunglah, kami sudah bersedia.” Sang
Kancil mengambil sepotong kayu yang berada di situ lalu melompat ke atas buaya
yang pertama di tepi sungai dan ia mulai menghitung dengan menyebut “Satu dua
tiga lekuk, jantan betina aku ketuk,” sambil mengetuk kepala buaya hingga
Kancil berjaya menyeberangi sungai. Ketika sampai ditebing seberang, Kancil
terus melompat ke atas tebing sungai sambil bersorak gembira dan berkata, “Hai
buaya-buaya sekalian, tahukah kamu bahwa aku telah menipu kamu semua dan tidak
ada hadiah yang akan diberikan oleh Nabi Sulaiman.”
Mendengar
kata-kata Sang Kancil semua buaya merasa marah dan malu karena mereka telah
ditipu oleh kancil. Mereka bersumpah dan tidak akan melepaskan Sang Kancil
apabila bertemu pada masa akan datang. Dendam buaya tersebut terus membara
hingga hari ini. Sementara itu Sang Kancil terus melompat kegembiraan dan terus
meninggalkan buaya-buaya tersebut dan menghilangkan di dalam kebun buah-buahan
untuk menikmati buah-buahan yang sedang masak ranum itu.
Sumber
teks: http://members.tripod.com/
sumber
gbr: http://saifulislam.com/ dan http://www.gifs.net/Animation11/
------------- RESENSI DONGENG ---------------
Sumber: teks: http://members.tripod.com/ sumber gbr: http://saifulislam.com/ dan http://www.gifs.net/Animation11/
Judul Buku: DONGENG:
Sang Kancil dengan Buaya
Peresensi: NAUFAL SYAWAL
Penulis: LINA
Penerbit: cerita cerita dongeng
Tahun: 12 JANUARI 2009
Tebal: 2 halaman
Penulis: LINA
Penerbit: cerita cerita dongeng
Tahun: 12 JANUARI 2009
Tebal: 2 halaman
Kesimpulan :
si kancil sangat murah hati dan baik
hati karna telah membantu semua binatang yang berada di dalam hutan tersebut,
si kancil memang mau menolong siapa aja. Tapii..... si kancil di sini memiliki
pemikran yang licik, pintar ngomongnya dan apapun yang di inginkannya harus
tercapai. Dalam cerita kancil dan buaya ini adalah sungguh sangat menarik dan
lucu untuk di bacanya, karena semua yang di ceritakan di sini menyangkut
kepbridaian antara yang licik dan polos (nurut saja). Kemudian dalam sifat
buaya, buaya disini sifatnya cukup lumayan baik dan nurut, mengapa begitu,
karna si buaya ini sangat takut dengan omongan si kancilnya yang berkata “Aku diperintahkan
oleh Raja Sulaiman supaya menghitung jumlah buaya yang terdapat di dalam sungai
ini karena Raja Sulaiman ingin memberi hadiah kepada kamu semua.” Mendengar
nama Raja Sulaiman saja sudah menakuti semua binatang karena Nabi Sulaiman
telah diberi kebesaran oleh Allah untuk memerintah semua makhluk di muka bumi
ini. Dan si buaya pun nurut dengan omongan omongan si kancilnya tersebut. Dan
si kancilnya sifatnya sangat cerdik dan licik sekali dalam apa yang dia
inginkan, maka dari itu si kancil menipu si sang buaya untuk menuruti
perintahnya, dan si kancil pun berhasil menipu para buaya buaya itu, dan kancil
pun seneng dan sangat gembira dengan apa yang dia perbuat kepada buaya yang
telah menipu sang buaya tersebut.
Biografi SoekarnoIr Soekarno dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia dan juga sebagai Pahlawan Proklamasi, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Saat ia lahir dinamakan Koesno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur,Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Saat dipenjara, Soekarno mengandalkan hidupnya dari sang istri. Seluruh kebutuhan hidup dipasok oleh Inggit yang dibantu oleh kakak kandung Soekarno, Sukarmini atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Wardoyo. Saat dipindahkan ke penjara Sukamiskin, pengawasan terhadap Soekarno semakin keras dan ketat.
Dia dikategorikan sebagai tahanan yang berbahaya. Bahkan untuk mengisolasi Soekarno agar tidak mendapat informasi dari luar, dia digabungkan dengan para tahanan 'elite'. Kelompok tahanan ini sebagian besar terdiri dari orang Belanda yang terlibat korupsi, penyelewengan, atau penggelapan. Tentu saja, obrolan dengan mereka tidak nyambung dengan Bung Karno muda yang sedang bersemangat membahas perjuangan kemerdekaan. Paling banter yang dibicarakan adalah soal makanan, cuaca, dan hal-hal yang tidak penting. Beberapa bulan pertama menjadi tahanan di Sukamiskin, komunikasi Bung Karno dengan rekan-rekan seperjuangannya nyaris putus sama sekali. Tapi sebenarnya, ada berbagai cara dan akal yang dilakukan Soekarno untuk tetap mendapat informasi dari luar.
Hal itu terjadi saat pihak penjara membolehkan Soekarno menerima kiriman makanan dan telur dari luar. Telur yang merupakan barang dagangan Inggit itu selalu diperiksa ketat oleh sipir sebelum diterima Bung Karno. Seperti yang dituturkan Ibu Wardoyo yang dikutip dalam buku 'Bung Karno Masa Muda' terbitan Pustaka Antarkota tahun 1978, telur menjadi alat komunikasi untuk mengabarkan keadaan di luar penjara. Caranya, bila Inggit mengirim telur asin, artinya di luar ada kabar buruk yang menimpa rekan-rekan Bung Karno. Namun dia hanya bisa menduga-duga saja kabar buruk tersebut, karena Inggit tidak bisa menjelaskan secara detail.
Seiring berjalannya waktu, Soekarno dan Inggit kemudian menemukan cara yang lebih canggih untuk mengelabui Belanda. Medianya masih sama, telur. Namun, telur tersebut telah ditusuk-tusuk dengan jarum halus dan pesan lebih detail mengenai kabar buruk itu dapat dipahami Bung Karno. Satu tusukan di telur berarti semua kabar baik, dua tusukan artinya seorang teman ditangkap, dan tiga tusukan berarti ada penyergapan besar-besaran terhadap para aktivis pergerakan kemerdekaan.
Selama menjalani masa hukuman dari Desember 1929 hingga dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931, Soekarno tidak pernah dijenguk oleh kedua orangtuanya yang berada Blitar. Menurut Ibu Wardoyo, orang tua mereka Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai tidak sanggup melihat anak yang mereka banggakan itu berada di tempat hina yakni penjara dan dalam posisi yang tidak berdaya.
Apalagi, saat di Sukamiskin, menurut Ibu Wardoyo, kondisi Soekarno demikian kurus dan hitam. Namun Bung Karno beralasan, dia sengaja membuat kulitnya menjadi hitam dengan bekerja dan bergerak di bawah terik matahari untuk memanaskan tulang-tulangnya. Sebab di dalam sel tidak ada sinar matahari, lembab, gelap, dan dingin. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.Sumber : Bung Karno penyambung lidah rakyatJudul Buku : Biografi Ir.SoekarnoPeresensi : Naufal SyawalPenerbit : Yayasan bung KarnoTahun : 2007Tebal : 2 lembar
Ir Soekarno dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia dan juga sebagai Pahlawan Proklamasi, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Saat ia lahir dinamakan Koesno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur,Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar